![Text Box: Pengertian Termokimia](file:///C:/Users/admin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Termokimia adalah cabang dari kimia fisika yang mempelajari tentang kalor dan energi berkaitan
dengan reaksi kimia dan/atau perubahan fisik. Sebuah reaksi kimia dapat
melepaskan atau menerima kalor. Begitu juga dengan perubahan fase, misalkan
dalam proses mencair dan mendidih. Termokimia fokus pada perubahan energi,
secara khusus pada perpindahan energi antara sistem dengan lingkungan. Jika
dikombinasikan dengan entropi, termokimia
juga digunakan untuk memprediksi apakah reaksi kimia akan berlangsung spontan
atau tak spontan.
Termokimia berawal dari hasil kerja Antoine Laurent Lavoisier pada abad ke 18, dilanjutkan dengan adanya hukum Hess. Termokimia masuk dalam kategori hukum pertama termodinamika.
Termokimia berawal dari hasil kerja Antoine Laurent Lavoisier pada abad ke 18, dilanjutkan dengan adanya hukum Hess. Termokimia masuk dalam kategori hukum pertama termodinamika.
![]() |
Termokimia mengalami dua macam generalisasi. Pernyataan tentang
termokimia bervariasi sesuai dengan pengusulnya, yaitu:
- Hukum
Lavoisier dan Laplace
Perubahan energi selama reaksi bisa
sama dengan atau berkebalikan dengan perubahan energi pada proses kebalikan.
- Hukum Hess
Perubahan energi selama reaksi
adalah sama, walaupun perubahan itu berjalan tahap demi tahap.
Lavoisier, Laplace, dan Hess juga
meneliti tentang kalor jenis dan kalor laten. Selanjutnya Joseph Black yang
memberi peranan besar dalam penelitian kalor laten.
Gustav Kirchoff menunjukkan bahwa variasi kalor reaksi diungkapkan dalam kapasitas kalor antara produk dan reaktan dengan rumus:
Gustav Kirchoff menunjukkan bahwa variasi kalor reaksi diungkapkan dalam kapasitas kalor antara produk dan reaktan dengan rumus:
dΔH / dT = ΔCp
Bentuk integral persamaan ini
mengindikasikan adanya koreksi panas pada satu temperatur dari perhitungan
dengan temperatur lain.
![]() |
Jika dilihat dari jenis reaksi,
terdapat beberapa macam jenis kalor, yaitu:
Kalor pembentukan
Kalor pembentukan adalah kalor yang
dilepas atau diterima pada saat satu mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya.
Sebagai contoh adalah pada saat pembentukan amonia dari unsur-unsurnya, maka
akan dilepaskan energi sebesar 46 kJ.
½ N2 (g) + 1½ H2
(g) → NH3 (g) ΔHo = -46 kJ mol-1
Kalor penguraian
Kalor penguraian adalah kalor yang
dilepas atau diterima pada saat satu mol senyawa terurai menjadi unsur-unsur
pembentuknya. Contohnya adalah peruraian asam fluorida menjadi unsur-unsurnya
membutuhkan kalor sebesar 271 kJ.
HF(g) → ½ H2
(g) + ½ F2 (g) ΔH = +271 kJ mol-1
Kalor pembakaran
Kalor pembakaran adalah kalor yang
dilepaskan pada saat satu mol senyawa dibakar menggunakan oksigen.
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2
(g) + H2O (g) ΔH = +-802 kJ mol-1
Simbol negatif (-) pada ΔH
menyatakan sistem melepaskan kalor, sedangkan simbol positif (+) menyatakan
sistem menerima kalor.
Kalorimetri
Pengukuran perubahan kalor dilakukan
menggunakan kalorimetri, yang biasanya berupa chambertertutup yang
dapat mengukur perubahan energi.
Temperatur chamber diamati
menggunakan termometer atau thermocouple. Temperatur yang
didapatkan diplot melawan waktu membentuk grafik. Kalorimeter modern dapat
membaca informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Sebagai contoh adalah DSC (Differential
Scanning Calorimeter).
0 komentar:
Posting Komentar